Hadir di Cikapundung Bandung Pasar Seni dan Barang Antik
BandungJuara – Lantai 3 Cikapundung Electronic Center (CEC) di Jalan Banceuy kini menjadi pusat perdagangan barang seni dan antik. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bahkan hadir dalam soft launching Pasar Seni dan Antik Kota Bandung ini, Minggu (6/10/2013). Ia mengatakan akan berupaya mempromosikan pasar ini.
Ridwan berjanji melobi agen-agen tur dan travel untuk menambahkan agenda kunjungan ke Pasar Seni dan Antik Cikapundung ini dalam jadwal tur. Ia berharap pasar ini bisa jadi daya tarik wisata baru di Kota Bandung. Ia bahkan berjanji mempromosikan pasar ini melalui akun Twitter pribadinya, @ridwankamil.
“Untuk meningkatkan perekonomian warga, kita harus memperbanyak pasar tematik. Kalau ada 30 pasar, berarti ada 30 tema berbeda. Dengan demikian, perekonomian bisa berputar dan tersebar,” ujar Ridwan kepada wartawan. Ia mengatakan adanya pasar ini sejalan dengan program Bandung Juara, yakni penciptaan pasar tematik.
Pasar tematik memudahkan warga atau turis berbelanja, sekaligus juga mempermudah pedagang bertemu dengan pembeli potensial. “Semoga para seniman di jalan yang sulit memasarkan produk bisa berjualan di sini dan lebih bermartabat. Kami pun di Pemkot bisa mempromosikan lebih jelas. Turis bisa kami arahkan datang ke sini, bagi yang mencari barang koleksi antik dan seni,” tutur Ridwan.
Lingkungan sekitar, yang suasana dan penampilannya belum mendukung, kata Ridwan, bisa diperbaiki sambil proses beroperasinya pasar ini. “Kita mulai dari apa yang ada dulu, sambil berproses dan menyempurnakan. Jalur masuk harus enak. Variasi barang juga harus lebih banyak. Saya mengapresiasi pengelola yang sudah memulai sesuatu. Minimal kekompakannya sudah luar biasa,” katanya.
Ridwan mengatakan, Pemkot juga akan memaksimalkan bantuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Bentuk bantuan berupa bantuan dana renovasi serta marketing untuk satu pasar, dan satu unit mobil yang digunakan untuk menyokong kegiatan pariwisata berbasis pasar. Kendaraan ini akan digunakan untuk berkeliling mempromosikan produk-produk pasar, termasuk barang seni dan antik yang ada di Cikapundung.
Ketua Asosiasi Pedagang Seni dan Antik (APSA) Kota Bandung, Danny Yudiana, mengatakan, dari 118 kios yang diisi oleh para pedagang barang seni dan antik, sebanyak 70 persen dulunya adalah pedagang kaki lima (PKL). “Sebagian besar dari Cihapit, Tegallega, dan ada juga dari kota-kota pinggiran Bandung,” ujarnya.
Menurut Danny, Lantai 3 CEC ini sudah tidak berfungsi sejak 8 tahun lalu. Kondisinya selalu sepi dan mencekam karena dibiarkan kosong. Sebelumnya sudah pernah coba menggratiskan kios-kios ini selama 6 bulan, tapi tak berhasil. Setelah berbagai upaya dengan pemilik gedung dan mendapat banyak masukan dari Ridwan Kamil, akhirnya pasar seni dan antik mulai beroperasi. Meski baru soft launching, kios-kios ini sudah beroperasi sejak tiga bulan lalu. Peminat pun banyak. Ada sekitar 20 pedagang yang tidak mendapat kios.
“Dukungan dari Pak Ridwan, selama ini sih kita baru bicara secara personal. Dukungan dari pemkot seperti apa, saya tidak tahu. Tapi kami nggak akan tergantung pada pemerintah. Jadi kami mandiri aja. Soalnya kalau nggak begitu, kapan majunya,” ujar Danny. (niz)
No comments:
Post a Comment